Kebutuhan Baterai untuk Data Center
Untuk Anda yang memiliki perusahaan, khususnya bergerak di bidang IT, istilah data center tentu bukan hal yang asing lagi di telinga Anda. Namun, apakah Anda juga sudah tahu kalau penggunaan baterai atau daya cadangan pada data center milik perusahaan Anda itu sangat penting?
Kalau Anda belum tahu, artikel ini akan menjelaskannya secara singkat untuk Anda. Anda akan mengetahui apa itu data center, kebutuhan sumber daya listrik data center, dan penggunaan battery monitoring system (BMS) untuk data center.
Apa Itu Data Center?
Jika dilihat dari segi bahasa, data center bisa disebut juga sebagai pusat data. Dalam urusan bisnis, pusat data atau data center saat ini merupakan komponen yang sangat penting. Data center menampung segala data yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
Data center ini sendiri berbentuk hardware yang memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyimpan, mengolah, memproses, dan menyampaikan data yang dimiliki oleh sebuah perusahaan secara luas. Selain itu, data center juga bisa disebut sebagai server dari aktivitas bisnis suatu perusahaan.
Karena menampung seluruh data perusahaan, data center bisa dibilang merupakan komponen yang penting dan sangat rahasia. Oleh karena itu, bukan sembarang pihak yang boleh mengakses data center milik perusahaan.
Jika sebuah data center milik perusahaan mengalami gangguan, maka bukan tidak mungkin proses bisnis akan terkendala. Oleh karena itu, banyak hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan dan memelihara data center.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar data center perusahaan Anda bisa berjalan dengan baik, antara lain:
- Sumber daya listrik
Agar data center berjalan dengan baik, Anda perlu memastikan kalau sumber daya listrik yang dimiliki perusahaan berada dalam kondisi baik. Selain itu, Anda juga perlu menyiapkan strategi cadangan jika terjadi gangguan pada sumber daya listrik yang dimiliki oleh perusahaan Anda.
Power supply yang mumpuni bisa menjadi pilihan utama saat terjadi gangguan atau pemadaman daya listrik pada data center. Dengan demikian, data center tetap hidup hingga sumber daya listrik kembali hidup.
- Fitur Keamanan
Hal kedua yang perlu Anda perhatikan adalah fitur keamanan dari data center perusahaan. Pastikan Anda telah membuat sistem keamanan yang ketat untuk mengakses data center. Anda bisa membatasi siapa saja pihak yang bisa mengakses data center.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan berbagai jenis kunci atau sandi untuk mengakses data center. Jangan lupa, pasang kamera pengaman dan berbagai perlengkapan keamanan fisik untuk menghindari pencurian data.
- Sistem Operasi dan Memori
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya kalau data center merupakan pusat seluruh data yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh karena itu, kapasitas memori dan kecepatan pemrosesan data menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Pastikan data center perusahaan Anda memiliki sistem operasi dan memori yang mumpuni. Dengan demikian, segala aktivitas perusahaan Anda tidak akan terganggu dengan hal-hal yang diinginkan, seperti server down atau data tak terbaca.
- Bandwidth
Sebuah bisnis yang bergerak di bidang teknologi tentu membutuhkan kapasitas bandwidth yang besar. Terlebih lagi, perusahaan tersebut semakin berkembang. Jika perusahaan Anda bergerak di bidang IT, khususnya berkaitan dengan transaksi, ukuran bandwidth perlu Anda perhatikan.
Semakin rama transaksi yang terjadi pada perusahaan Anda, Anda perlu menyiapkan bandwidth dengan ukuran besar untuk data center perusahaan Anda. Dengan demikian, proses transaksi dan administrasi yang ada dalam perusahaan Anda tidak terganggu sama sekali.
Sumber Daya Listrik untuk Data Center
Seperti yang sudah disampaikan pada poin sebelumnya, salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam kebutuhan data center adalah sumber daya listrik. Saking pentingnya, sumber daya listrik yang disediakan untuk data center harus benar-benar mumpuni dan berkualitas.
Dalam proses penggunaan dan pemeliharaan data center, Anda perlu mempersiapkan dua jenis sumber daya listrik, yakni main power dan backup power.
Main power adalah sumber daya listrik utama yang digunakan oleh data center. Bisa dibilang, hidup dan mati data center ada di tangan main power. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan perusahaan Anda memiliki main power yang sesuai dengan besarnya data center yang ingin Anda kelola.
Biasanya, pembuatan main power untuk data center mengacu pada kondisi masa depan perusahaan. Jika memang perusahaan dinilai akan berkembang dengan pesat pada masa depan, main power yang dibangun harus memiliki spesifikasi melebihi data center yang saat ini dimiliki.
Dengan demikian, sumber daya listrik yang Anda miliki bisa mengakomodasi perkembangan data center perusahaan Anda. Semakin tinggi lalu lintas data dan proses transaksi di perusahaan Anda, tentu semakin besar pula listrik yang diperlukan.
Namun, sumber daya listrik data center yang baik tidak akan maksimal jika hanya menggunakan main power. Anda perlu menyiapkan back up power untuk data center milik perusahaan. Dengan demikian, ketika main power bermasalah, Anda bisa tetap mengakses data center milik perusahaan.
Pada backup power inilah, berbagai komponen diperlukan untuk dipasang pada data center perusahaan milik Anda. Setidaknya, ada lima komponen yang harus Anda siapkan untuk mem-back up sumber daya listrik untuk data center.
Berikut lima komponen yang diperlukan untuk membuat backup power pada data center milik perusahaan Anda:
- UPS
UPS memiliki kepanjangan uninterruptible power supply. Komponen ini berfungsi layaknya sebuah baterai cadangan atau power bank yang bisa memberikan daya untuk sementara waktu saat sumber daya listrik utama mati.
Keberadaan UPS sangat penting bagi sebuah data center perusahaan, terlebih lagi perusahaan yang memiliki transaksi dan proses data sangat banyak. Sumber daya listrik yang mati dan tidak diimbangi dengan UPS bagus bisa membuat proses bisnis perusahaan terganggu.
Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan kemampuan UPS dalam mengonversi kebutuhan listrik terhadap data center milik perusahaan Anda. Jangan sampai perusahaan Anda merugi hanya karena sumber daya listrik yang mati pada data center.
- Transformer atau Trafo
Sesuai dengan namanya, transformer atau trafo berfungsi untuk mengubah tegangan listrik yang datang menjadi tegangan listrik yang berbeda. Dalam hal ini, trafo yang dibutuhkan dalam data center harus mampu mengubah tegangan AC ke tegangan AC yang lain.
Selain itu, Anda juga harus mempertimbangkan ukuran dan jenis transformer yang digunakan untuk data center perusahaan. Spesifikasi trafo yang baik akan sangat berpengaruh dalam banyak hal, seperti kinerja grounding, tingkat transformasi tegangan yang apik, dan lain sebagainya.
- PDU (Power Distribution Unit)
PDU atau kalau dalam bahasa Indonesia bisa disebut dengan Unit Distribusi Listrik adalah semacam perangkat yang digunakan untuk mendistribusikan listrik pada data center. Komponen ini digunakan pada rak komputer dan peralatan jaringan di data center.
Dengan PDU, Anda bisa menempatkan berbagai komponen yang dibutuhkan oleh data center perusahaan. Komponen, seperti trafo, perangkat pelingung arus, pemantau daya, dan papan panel listrik. Berbagai komponen tersebut sangat penting untuk sumber daya listrik data center perusahaan.
- ICTE PSU
Selain untuk kebutuhan produksi dan berbagai data strategis, data center perusahaan juga perlu diatur untuk memfasilitasi teknologi informasi dan peralatan komunikasi yang digunakan. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan komponen ICTE PSU ini.
Komponen ini dirancang untuk mengonversi atau memperbaiki tegangan AC menjadi tegangan DC pada power supply unit. Power supply unit yang diubah tegangannya tentunya yang berhubungan dengan kebutuhan informasi dan komunikasi.
- Generator Set
Komponen ini tentu sudah sangat familiar dengan Anda. Generator set atau yang sering disingkat dengan sebutan Genset adalah komponen yang berfungsi untuk menyediakan daya bagi kebutuhan kelistrikan data center.
Untuk ukuran dan spesifikasi Genset yang Anda pakai harus disesuaikan dengan kebutuhan dan rancangan instalasi listrik untuk data center. Anda bisa menggunakan yang berukuran besar dengan satuan MW atau MVA. Anda juga bisa menggunakan yang hanya berukuran kW atau kVA.
Baterai Monitoring System untuk Data Center
Berbicara mengenai data center, ada satu hal yang sebenarnya tidak bisa dilepaskan, yakni battery monitoring system (BMS). Dalam bahasa Indonesia, BMS sering disebut dengan sistem pemantau baterai.
BMS bisa dibilang merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk merawat data center yang perusahaan Anda miliki. Tujuan utama dari BMS ini sendiri sebenarnya adalah membantu pengelolaan baterai dengan memberikan tampilan kondisi kesehatan baterai.
Biasanya, tampilan tersebut disampaikan dalam bentuk grafik sehingga Anda bisa mengetahui kondisi kelistrikan dari data center perusahaan Anda. Bahkan, beberapa BMS yang sudah canggih memiliki tiga fitur tambahan, yakni Trigger, Push Notification, dan Alarm.
Sehingga, ketika kondisi baterai sedang tidak baik-baik saja, Anda sudah bisa mengetahui karena akan ada notifikasi yang muncul dari alat BMS tersebut.
Berbagai perkembangan teknologi pada BMS memang dipengaruhi oleh kondisi baterai yang selama ini digunakan, baik pada data center maupun kebutuhan sehari-hari. Misalnya dalam sebuah handphone, bateri yang terisi 100% rupanya belum tentu telah mencapai kapasitas full secara riil.
Akan sangat merugikan apabila kondisi tersebut terjadi pada data center milik perusahaan Anda. Tanpa penggunaan BMS, bukan tidak mungkin perusahaan Anda bisa merugi karena kesehatan baterai yang tiba-tiba drop.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk menerapkan BMS dengan menggunakan alat yang sudah canggih. Fitur-fitur yang sudah maju akan sangat membantu Anda untuk mengetahui kesehatan baterai Anda.Sekian informasi mengenai battery monitoring system pada data center. Semoga, artikel ini bermanfaat untuk perusahaan Anda, utamanya dalam mempertimbangkan penggunaan battery monitoring system pada data center perusahaan.